Proyek ini berangkat dari kondisi lahan yang tidak terlalu lebar namun memanjang ke belakang, dengan preferensi klien untuk menghindari desain multi massa bangunan. Pendekatan desain kemudian difokuskan pada penciptaan komunal area sebagai pusat aktivitas keluarga, sekaligus menghadirkan transisi ruang yang lembut antara ruang tamu dan area komunal.
Konsep greenery void menjadi elemen jangkar utama yang menghubungkan seluruh ruang dalam rumah. Void ini berperan sebagai ruang transisi dari ruang tamu menuju area komunal dan lantai atas, sekaligus menghadirkan kualitas ruang yang lebih terbuka dan alami.
Di dalamnya terdapat central dry garden, side planting area, area tangga sebagai sirkulasi vertikal, serta ruang piano yang mengarah ke void besar sebagai pusat interaksi antar lantai. Kehadiran connecting bridge dan bukaan skylight memperkuat sirkulasi cahaya alami dari atas, sementara aksen material bernuansa hijau toska sesuai preferensi klien menjadi elemen visual yang memperkaya karakter ruang.
Pada bagian fasad, void hijau diolah dalam bentuk bukaan segitiga yang mengikuti kontur atap, menciptakan vocal point yang kuat pada tampak bangunan. Elemen ini tidak hanya mempertegas identitas desain, tetapi juga memberi kesan asri dan menyatukan konsep greenery sebagai karakter utama rumah.
