Bayangkan memasuki sebuah masjid yang bukan hanya tempat beribadah, tapi juga gerbang penyambutan spiritual bagi setiap pengunjung yang tiba di Pelabuhan Bakauheni.
Itulah Masjid BSI Bakauheni, ikon baru di kawasan Bakauheni Harbour City, Lampung — sebuah karya arsitektur yang menggabungkan kearifan lokal Lampung, spiritualitas Islam, dan keindahan panorama tak terbatas melalui konsep FIRAMA (Infinity Panorama).
Dengan luas area 3.800 m² dan bangunan 2.900 m² yang terdiri dari tiga lantai, masjid ini bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga ruang perjumpaan, kontemplasi, dan apresiasi budaya.
Konsep FIRAMA (Infinity Panorama) lahir dari interpretasi tarian tradisional Lampung, Siger Pengunten — tarian adat yang melambangkan penyambutan tamu dengan penuh kehormatan dan kelembutan.
Dalam tarian tersebut, penari membawa Tepak Siri, kotak emas simbol kehormatan, menggunakan aksesoris jari berwarna emas yang disebut Tenggai.
Dalam desainnya, bangunan utama Masjid diibaratkan sebagai Tepak Siri, sementara pilar-pilar besar yang menjulang menjadi representasi dari Tenggai — simbol tangan yang terbuka, menyambut tamu dan memuliakan setiap langkah mereka.
Dengan pendekatan ini, FIRAMA menghadirkan pengalaman spiritual yang inklusif dan hangat, di mana arsitektur menjadi bahasa penyambutan.
Zona masuk masjid didesain dengan pola repetisi khas arsitektur Timur Tengah, menghadirkan ritme visual yang harmonis sekaligus sakral.
Material yang digunakan dipilih secara cermat agar mudah dirawat dan tahan terhadap iklim pesisir, termasuk:
Batu coral sikat pada lantai, yang memberi tekstur alami dan anti licin
Aluminium Composite Panel (ACP) dengan pola repetitif untuk memperkuat identitas visual
Gerbang ini tidak sekadar akses, tetapi transisi simbolik — dari hiruk pikuk pelabuhan menuju ketenangan ibadah.
Salah satu kekuatan utama desain FIRAMA adalah konsep tanpa dinding.
Pendekatan ini tidak hanya menciptakan kesan luas dan menyatu dengan lanskap pesisir, tetapi juga menjawab dua isu penting: pencahayaan alami dan sirkulasi udara.
Berkat desain terbuka dan arah angin laut yang mengalir bebas, jamaah dapat merasakan udara yang sejuk dan cahaya yang lembut bahkan di siang hari yang terik.
Masjid ini membuktikan bahwa keindahan tropis bisa berpadu sempurna dengan spiritualitas Islam tanpa mengorbankan kenyamanan.
Puncak dari pengalaman FIRAMA terletak pada Observation Deck 360° — jembatan melingkar yang mengelilingi seluruh bangunan.
Area ini menghadirkan pemandangan 360 derajat dari pesisir Bakauheni, menciptakan momen reflektif yang mendalam bagi setiap pengunjung.
Inspirasi desain ini berasal dari ritual Tawaf dalam ibadah Haji dan Umrah — gerakan melingkar yang melambangkan keabadian dan kontinuitas hubungan manusia dengan Sang Pencipta.
🌅 Observation Deck 360° bukan hanya platform pandang, tetapi simbol spiritual tentang perjalanan tanpa batas menuju keagungan Tuhan.
FIRAMA (Infinity Panorama) bukan sekadar proyek arsitektur, melainkan perpaduan antara budaya, spiritualitas, dan lanskap.
Masjid BSI Bakauheni menjadi landmark religius yang menyambut setiap pengunjung dengan keindahan dan keteduhan — menghadirkan pengalaman ruang yang menyatukan bumi, laut, dan langit dalam harmoni yang suci.
🕌 Masjid BSI Bakauheni adalah simbol penyambutan tanpa batas — tempat di mana arsitektur dan dzikir berpadu dalam panorama yang abadi.