ID EN
News

The Twins, Solusi Rumah Sempit dalam Gang

medcom.id - 09/12/2019

Jakarta: Harga lahan yang semakin tinggi membuat sebagian orang kesulitan mencari tempat tinggal. Pilihannya tentu saja membeli lahan di dalam gang yang sempit.

Dengan lahan terbatas, membangun hunian di dalam gang juga bukan perkara mudah. Tak heran jika hunian dalam gang biasanya memiliki desain yang sangat sederhana.

Dikutip dari Archify, firma arsitek Delution menawarkan solusi bagi hunian dengan lahan terbatas di dalam gang. Melalui proyek The Twins, firma tersebut menawarkan hunian dengan konsep rumah tumbuh.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?

Hunian yang terletak di Cipulir, Jakarta Selatan tersebut berada di perkampungan padat penduduk. The Twins memiliki luas lahan 70 meter persegi dengan luas bangunan hanya 85 meter persegi.

Dengan lahan terbatas, hunian ini dapat memenuhi kebutuhan setiap penghuninya. Rumusnya ada dalam konsep rumah tumbuh. Konsep ini bisa diadopsi oleh keluarga kecil.

Konsep rumah tumbuh memungkinkan penghuninya membangun dalam beberapa tahap dengan jangka waktu yang lebih panjang. Dengan konsep ini, budget yang dikeluarkan juga lebih bersahabat.

The Twins terdiri dari dua massa bangunan dan dibangun dalam tiga fase. Pertama dibangun satu massa bangunan yang terdiri dari satu lantai bangunan saja.

Kemudian fase kedua dilanjutkan dengan membangun massa di sampingnya dan meningkat bangunan tersebut menjadi fase ketiga.

Untuk membangun fase pertama dibutuhkan biaya Rp150 juta, fase kedua meliputi pembangunan atap dak menghabiskan biaya Rp200 juta, dan fase ketiga sekitar Rp100 juta.

Bangunan pertama terdiri dari tiga ruangan, yakni ruang keluarga kamar tidur dan kamar mandi. Bangunan kedua terdiri dari kamar tidur, kamar mandi, dapur, ruang makan, ruang keluarga, dan lain-lain.

Setiap ruang tersebut didesain sesuai dengan kebutuhan masing-masing keluarga, Salah satu alternatif untuk menyiasati lahan terbatas adalah dengan menciptakan sharing space.

Dua massa bangunan tersebut dipisahkan dengan pathway kecil dan dihubungkan dengan pintu kaca yang dapat dibuka untuk menciptakan ruang serbaguna yan lebih luas.

Selain itu, masing-masing bangunan memiliki dry garden untuk menjawab kebutuhan penghuni tentang lahan terbuka. Walaupun lahan terbatas, namun penghuni dapat menikmati area hijau.

Selain itu, area tersebut dapat digunakan sebagai area resapan, area hijau ini juga bermanfaat untuk sirkulasi udara dan cahaya matahari.
Pemilihan furnitur sangat menentukan, misalnya di area dapur, kabinet yang digunakan harus sesuai dengan ukuran dapur. Alasannya agar tidak ada ruang terbuang.

Untuk area makan, furnitur yang digunakan hanya terdiri dari meja panjang menghadap dinding untuk menghemat ruang.
Tak hanya desain dan furnitur yang minimalis, material yang digunakan juga cukup sederhana. Bagian dinding dan lantai tanpa finishing cat dan keramik, ditambah furnitur yang didominasi oleh kayu.
Agar rumah tidak terkesan gelap dan sesak, maka desain hunian tersebut dibuat banyak bukaan agar cahaya matahari dapat masuk ke dalam ruangan.
Terdapat tangga yang dibuat dengan desain memutar. Pijakan tangga dibuat dengan perforated metal, terdapat lubang-lubang kecil dalam pijakannya agar cahaya masuk ke dalam area tangga.
Di lantai dua terdapat ruang keluarga dan satu kamar anak beserta kamar mandi. Ruang tv juga berfungsi sebagai ruang berkumpul ditambah dengan kehadiran dry garden.
Sementara itu, area service terletak di bagian belakang pathway yang memisahkan dua kedua bangunan. Di sana ada tangga service dan area kecil untuk aktivitas service lainnya.

Article link : https://www.medcom.id/properti/arsitektur/MkMV9ApK-the-twins-solusi-rumah-sempit-dalam-gang

Back to News