ID EN
News

The Twins House, Solusi Desain Rumah Kecil yang Menarik

06/04/2022

Area lingkungan perkotaan kerap kali menjadi penghambat dalam mengembangkan impian soal bentuk properti, salah satu rumah. Mulai dari keterbatasan lahan sampai padatnya pemukiman yang ada, menjadi faktor tersendiri mengurungkan niat membangun bentuk rumah dengan tampilan yang berbeda dari lainnya. Alhasil, banyak masyarakat perkotaan tidak mempunyai akses kesempatan membangun bentuk rumahnya sesuai dengan fungsi personal si pemilik rumah itu sendiri. Berangkat dari permasalahan yang khas perkotaan tersebut, The Twins House hadir selayak antitesa dari kondisi yang ada. Proyek rumah kecil yang dikerjakan oleh Delution tersebut, memberikan narasi dan referensi desain yang terbilang baru. Memanfaatkan keterbatasan, proyek yang dikerjakan beberapa arsitek berkompeten seperti Muhammad Egha, Hezby Ryandi, dan Fahmy Desrizal, menghasilkan desain rumah kecil yang cantik, mencolok, anti-mainstream, dan tentu tetap menjaga nilai fungsional bangunannya. Berada di daerah Cipulir, Jakarta Selatan yang terbilang padat. Bahkan lahan yang dibangun hanya seluas 70 meter persegi, ditambah akses menuju bangunan ini hanya selebar 1,5 meter (maksimal hanya bisa dilewati kendaraan roda dua), serta akan dihuni oleh salah penghuni yang memiliki kebutuhan khusus (disabilitas), sehingga desain The Twins House dirancang secara khusus dan detail yang mampu menjawab problematika yang ditawarkan. “Dengan isu-isu tersebut, konsep Twin House diangkat untuk menjawab permasalahan mengenai respon bentuk bangunan dengan lingkungan sekitar, kebutuhan privasi dari masing-masing keluarga, kebutuhan ruang, dan keselarasan bangunan dalam satu lahan.” Ungkap Delution dalam menarasikan proyek yang dikerjakannya. The Twins House sendiri merujuk pada keseluruhan konsep dua bangunan rumah yang berdiri dalam lahan yang sama. Karena pemilik rumah kecil ini terdiri dari dua keluarga berbeda, Delution dan tim harus membangun keduanya sesuai dengan kompisisi yang setara. Mulai dari bentuk massa yang senada namun berbeda ukuran, sampai tampilan artistik yang sama cantiknya. “Komposisi dua kamar tidur dengan toilet di setiap kamarnya, dapur dan area makan diperuntukkan bagi keluarga yang memiliki empat anggota keluarga. Sedangkan rumah di sampingnya memiliki satu kamar tidur lengkap dengan toilet, dan area ruang tamu.” Jelasnya. Solusi lain yang ditawarkan Delution dan tim dalam konsep The Twins House adalah menyatukan area publiknya. Hal ini dilakukan mengingat terbatasnya ketersediaan lahan, serta tetap menyatukan koneksi kedua rumah dalam satu konsep kepaduan bersama. “Ruang-ruang yang tergolong area publik sengaja dibuat tunggal untuk menyiasati sempitnya lahan bangunan ini. Dengan begitu setiap keluarga yang tinggal pada dua bangunan ini tetap memiliki zona privasinya masing-masing, namun tetap dapat bersatu dan saling berhubungan (saling membutuhkan) dengan bersatunya area publik. Area-area publik tersebut dapat bersatu lewat akses pintu dari masing-masing rumah yang saling berhadapan satu sama lain.” Lanjutnya.Untuk tampilan sendiri, The Twins House seakan paling mencolok dan berbeda dari bangunan lain di sekitarnya. Bentuknya yang menggambarkan khas arsitektur post-modern yang semi-industrial, dan dibalut tone warna yang cerah turut menggabungkan kecantikan dan keserasian dengan latar konteks lingkungan perkotaan. Bertipe rumah tinggal low-mid, The Twins House mampu menjadi acuan referensi desain rumah yang kecil-menarik dan solutif-fungsional.
Back to News