ID EN
News

Kantor Golkar Jakarta / Arsitek Delution

ikons.id - 02/11/2017

Deskripsi teks diberikan oleh arsitek: Apa pendapat Anda saat Anda mendengar sebuah kantor partai politik? Bagi kami, Delution, kantor politik terutama di Indonesia memiliki kesan kaku, tertutup, tidak bersahabat, dan membentengi diri mereka dari masyarakat. Mungkin sering terjadi konflik internal atau eksternal partai dan juga demo publik adalah alasan utama untuk kesan kantor partai yang diperkaya dan diperkuat, namun secara filosofis, sangat bertentangan untuk melihat bahwa kehidupan sebuah partai politik ada di konstituennya sendiri.
Partai Golkar DPD DKI Jakarta, selaku pemilik proyek dan salah satu partai tertua di Indonesia berniat melakukan revolusi untuk menjadi partai yang lebih modern, transparan, kolaboratif, dan terbuka sehingga bisa mulai menarik perhatian kaum muda yang Yang tertarik pada politik untuk berlatih secara langsung, tentu saja, semua visi harus sesuai dengan gedung perkantoran yang merupakan wadah utama aktivitas dan “wajah peradaban” partai politik ini.
Wajah baru Golkar DPD Jakarta yang merupakan revolusi partai tertua di Indonesia. Melihat kondisi yang ada, proyek ini memiliki 2 bangunan awal yang terdiri dari 1 bangunan yang berfungsi sebagai kantor, dan 1 bangunan lagi tertinggal dari tulang dan beton seperti bangunan yang baru dibangun. Arsitek harus melakukan perubahan dengan anggaran seminimal mungkin, mengingat dana partai tersebut berasal dari kolektivitas anggotanya dalam tempo yang sangat cepat, karena pada saat itu partai Golkar sedang mengejar momen pemilihan gubernur Jakarta, dimana Golkar ingin menggunakan kantor baru sebagai tempat pemilihan sehingga masyarakat bisa menyaksikan penghitungan suara bersama Gubernur yang diusung oleh partai Golkar itu sendiri.
Para arsitek mencoba memulai konsep restorasi bangunan ini dengan tema utamanya adalah “Revolusi”, dimana renovasi tidak hanya membentuk bangunan baru, tapi juga banyak merevolusi tingkah laku dan mental anggota partai dan masyarakat itu sendiri sebagai pengguna bangunan ini. Konsep Revolusi itu sendiri membawa 4 konsep utama sebagai dasar bangunan. Keempat konsep tersebut adalah nilai tersebut adalah Open and Transparency, Green Reviving, Collaborative & Community Hub, serta Raising the Nationalism.
Dimulai dari nilai pertama, Open and transparency tidak sekedar berupa bentuk arsitektural yang “hanya” terbuka, namun juga akan mengubah perilaku pengguna bangunannya. Dimulai dengan konsep tanpa Pagar, satu konsep dimana partai ingin membuka diri ke Masyarakat sehingga akan mengubah pandangan masyarakat bahwa partai tidak menutup diri dan membentuk ekslusifitas. Paling tidak seluruh lantai 1 dari bangunan dengan total 3 lantai ini adalah fasilitas umum yang dapat dimasuki oleh masyarakat umum. Fasilitas tersebut dilengkapi oleh lapangan umum, masjid, amphitheatre, kebun urban farming, perpustakaan, serta fasilitas komersil seperti toko Bunga, toko kreatif, toko bakery, minimart, serta café sebagai fasilitas penunjang ekonominnya.
Lantai 2 dan 3 terisi oleh ruang-ruang kantor yang dimana ke-seluruh ruangan dibuat dengan kaca transparan yang sangat besar, sehingga tidak ada lagi ruang untuk melakukan suatu diskusi yang sifatnya tertutup dan tersembunyi seperti orang-orang partai pada umumnya. Konsep transparency ini melatih sekaligus me-revolusi perilaku orang partai politik yang umumnya bersifat tertutup menjadi lebih terbuka dan tidak ada yang perlu disembunyikan satu sama lain.
Nilai Kedua adalah Green reviving, dimana solusi membungkus tulang bangunan lama dengan tanaman adalah suatu solusi yang dirasa paling efisien baik dari biaya, waktu, serta menghasilkan satu wajah serta iklim arsitektur yang lebih baik dan modern. Tentunya cara ini bisa dilakukan tanpa mengotak ngatik tulang bangunan lama sehingga pekerjaan bisa lebih cepat dari waktu yang seharusnya. Kesan “Hidup kembali” dari bangunan sebelumnya yang terlihat seperti mati tanpa jiwa juga memberikan satu filosofis semangat baru untuk membangun kembali agar segala sesuatunya menjadi selalu tumbuh lebih baik tanpa batas seperti sifat dari tanaman itu sendiri. Konsep hijau tentunya tidak hanya dari “Tanamannya” namun juga memperhatikan aspek Hemat energinya, dimana setiap ruang di bangunan ini sangat kaya akan sinar matahari dan udara sehingga memperkecil penggunaan AC di dalamnya.
Bangunan eksisting yang sebelumnnya massive juga kita buat dengan konsep layout koridor terbuka sehingga dapat membuat 75% dari luas bangunan merupakan area terbuka dan tanpa AC, mulai dari area kantor hingga area publiknya. Konsep ini sekaligus membuat suasana mikro di lahan ini menjadi terasa lebih sejuk dan dingin, hal ini juga secara tidak langsung me-revolusi perilaku masyarakat serta orang partai di Indonesia yang umumnya sering tidak menghargai tanaman dan taman. Dengan konsep bangunan yang menjadi indah karna tanaman, tentunya membuat orang-orang yang menggunakan bangunan ini menjadi lebih menjaga tanaman itu sendiri. Tentunya kita bias ber-kiblat kepada bangsa-bangsa yang sudah lebih maju bagaimana cara mereka menghargai sebuah “tanaman dan penghijauan” di kota mereka.
Nilai ketiga adalah Collaborative & Community Hub, konsep ini kami usung dengan suatu tujuan dimana agar Golkar DKI Jakarta bisa menunjukan kepada masyarakat bahwa kolaborasi adalah suatu solusi terkuat atas masalah-masalah yang sedang dihadapi bangsa ini. Sudah bukan waktunya lagi bergerak sendiri-sendiri. bersatu padu, gotong royong dan berkerjasama adalah hal yang sifatnya sudah wajib di era dan zaman keterbukaan informasi dan media ini. Konsep ini kami terapkan dari yang paling dasar yaitu ruang-ruang anggota partai itu sendiri, dimana tidak ada lagi ruangan yang bersifat milik pribadi dan individual seperti “Ruang Ketua” atau “Ruang Sekretaris”. Semua ruangan adalah milik bersama, dapat digunakan bersama, dan selalu terbuka untuk siapapun yang menjadi kader golkar.
Hal ini tentunya sangat mengubah perilaku petinggi-petinggi partai/organisasi yang umumnya meng-ekslusifitaskan dirinya karna jabatan yang diembannya, sehingga seringkali terasa jarak antara pimpinan dan anggotanya. Untuk Community Hub, kami terapkan dengan membuka fasilitas di lantai 1 menjadi wadah aktifitas kebersamaan antara warga dan komunitas-komunitas di Jakarta yang jumlahnya ribuan. Aktifitas itu dapat ditemukan dengan adanya amphitheatre yang sewaktu-waktu bias menjadi area untuk seminar kecil, dan acara komunitas serupa lainnya seperti talkshow, music performance, art performance, exhibition, dan lainnya. Selain amphitheatre, taman tengah juga dapat digunakan untuk berbagai acara masyarakat, mulai dari acara pertemuan, diskusi warga, teman bermain anak, hingga menjadi venue pernikahan dengan konsep outdoor party.
Nilai yang terakhir sekaligus nilai ke-4 adalah Raising the Nationalism, dimana kami ingin menumbuhkan kembali semangat nasionalisme ada setiap anggota, simpatisan, serta masyarakat yang dating ke kantor golkar ini. Dimana semangat nasionalisme itu kami terapkan ke dalam bentuk nama setiap ruangan yang menggunakan symbol-simbol kebangsaan seperti bhineka tunggal ika, Pancasila, sumpah pemuda, proklamasi, Indonesia raya, serta nama-nama presiden yang pernah menjabat di Indonesia mulai dari Soekarno hingga Joko Widodo. Hal ini kami terapkan agar dalam hari-hari mereka menjalankan aktifitas, mereka bias memanggil ruang-ruang tersebut dengan sebutan symbol kebangsaan. Hal ini dalam rangka sebuah kampanye untuk kembali menyadarkan nilai-nilai kebangsaan itu sendiri yang secara perlahan mulai hilang di tengah-tengah masyarakat Indonesia.
Selain 4 nilai utama sebagai implementasi dari konsep revolusi diatas, arsitek juga menerapkan penggunaan material yang sifatnya un-finished, namun dibentuk dan dikemas secara estetis, selain dapat menghemat biaya, juga dapat mempersingkat waktu pekerjaannya sehingga menjadi solusi yang win-win antara tampilan, biaya dan waktu. Arsitek juga banyak menerapkan wayfinding sebagai sign penunjuk pada setiap lantai, ruang dan area-areanya, hal ini agar bias lebih membuat bangunan ini lebih ramah informasi kepada para penggunannya.

Article Link : https://www.ikons.id/kantor-golkar-jakarta-arsitek-delution/

Back to News
https://karyaharapanmukti.desa.id/ https://desategalsari.id/ https://desatanjungmedang.id/ https://stksteakhouse.com/ https://enpa.org/ https://www.trindadedosul.rs.gov.br/ https://ayamjpterbaru.com https://cupangjp7.com https://istanapetirutara.com