STER House merupakan hunian yang mengusung konsep unik bernama Stair Tower, di mana tangga bukan hanya elemen sirkulasi, tetapi juga menjadi pusat pencahayaan dan area hijau vertikal rumah.
Proyek ini berawal dari keinginan klien untuk memiliki rumah dengan banyak elemen hijau dan ruang yang terasa luas, meskipun berdiri di lahan terbatas.
Kebutuhan untuk menampung dua mobil besar di lantai dasar membuat area hijau dan ruang lainnya menjadi sangat minim. Menanggapi tantangan ini, arsitek DELUTION merancang konsep upper house, yaitu rumah bertingkat di mana seluruh ruang utama ditempatkan di lantai dua dan tiga, sementara lantai pertama difungsikan hanya untuk carport dan area servis.
Konsep upper house membuka peluang untuk menciptakan berbagai ruang hijau vertikal di rumah ini. Area kecil di depan pintu masuk lantai dasar diubah menjadi taman mungil dengan ruang semi-outdoor untuk menerima tamu.
Selain itu, area sirkulasi utama tangga dirancang sebagai zona hijau vertikal — inti dari konsep Stair Tower itu sendiri.
Tangga utama dibuat semi-outdoor, dengan greenwall di satu sisi dan pot pohon di area transisi.
Desain ini memungkinkan penghuni menikmati suasana hijau dari lantai dua maupun lantai tiga, menghadirkan nuansa sejuk dan alami yang jarang ditemui di rumah perkotaan padat.
Desain tangga semi-outdoor bukan hanya keputusan estetika, tetapi juga solusi fungsional.
Dengan lahan yang terbatas, memisahkan akses utama dan akses servis dalam dua jalur berbeda akan sangat tidak efisien. Namun, klien menginginkan agar aktivitas asisten rumah tangga tidak mengganggu area utama.
Arsitek kemudian memutuskan untuk memisahkan titik akses vertikal dari ruang-ruang umum dengan cara menciptakan tangga semi-terbuka yang tetap memberikan privasi sekaligus ventilasi alami.
Pendekatan ini tidak hanya hemat ruang, tetapi juga menambah nilai arsitektural melalui permainan cahaya dan bayangan dari dinding roster serta tanaman merambat.
Secara tata letak, lantai dua difokuskan sebagai area komunal dan kamar utama.
Ruang keluarga yang bersebelahan langsung dengan tangga utama memiliki bukaan kaca besar yang memungkinkan cahaya alami masuk dan memberikan pemandangan langsung ke arah greenwall.
Di depan kamar utama, terdapat taman gantung yang berisi pepohonan kecil. Elemen ini menciptakan suasana seperti berada di rumah tapak dengan halaman sendiri, padahal posisinya di lantai dua.
Sementara itu, lantai tiga berisi kamar anak dan area gym kecil, lengkap dengan rooftop garden yang menjadi sumber kesegaran tambahan bagi seluruh rumah.
Ster House menunjukkan bahwa green architecture tidak selalu membutuhkan lahan luas.
Dengan mengoptimalkan ruang vertikal, area hijau dapat dihadirkan dalam bentuk greenwall, taman gantung, dan rooftop garden yang saling terhubung.
Selain menambah nilai estetika, penerapan ini berfungsi sebagai sistem pendinginan alami, membantu menurunkan suhu dalam ruangan tanpa penggunaan energi berlebih.
STER House membuktikan bahwa rumah di lahan sempit pun bisa tampil asri, nyaman, dan bernilai arsitektural tinggi.
Dengan konsep Stair Tower yang menggabungkan fungsi sirkulasi dan ruang hijau vertikal, hunian ini berhasil menciptakan keseimbangan antara fungsi, estetika, dan keberlanjutan.
Desainnya tidak hanya efisien, tetapi juga mampu menghadirkan pengalaman ruang yang dinamis dan menenangkan bagi penghuninya.
