Lebar lahan yang hanya 5,5m2 dengan kebutuhan ruang yang tidak sedikit membuat banyaknya permainan ruang dalam desain untuk menembus keterbatasan-keterbatasan tersebut, Konsep TROW HOUSE (Triangle-Narrow) diterapkan untuk membuat Ruangan yang memiliki Top Ceiling Segitiga walaupun di tanah yang sempit, Ceiling segitiga ini tentunnya dapat memaksimal Sirkulasi udara yang ada sehingga lebih maksimal. Dengan layout desain yang cenderung linear dan memanjang, pembagian zonasi ruang dalam desain ini diakomodir dengan permainan level lantai yang diterapkan pada beberapa titik diantaranya adalah pada zona komunal keluarga dengan zona servis, area kamar tidur tamu dengan kamar utama dan kamar anak, serta area rooftop garden. Perbedaan level tersebut didesain tidak ekstrem sehingga hubungan antarruang tetap hangat dan tidak mengintimidasi. |
Solusi untuk desain rumah pada lahan yang terbatas ini tidak hanya dimunculkan pada permainan level lantai untuk membagi zona, tetapi juga dengan layout ruang pada lantai 1 yang didesain dengan konsep open plan, juga terdapat void-void yang tidak hanya berfungsi untuk menciptakan kesan luas pada ruang, mengalirkan sirkulasi udara dengan lebih baik, tetapi juga membentuk ruang-ruang yang lebih komunikatif. Letak void pertama membagi dua ruangan menghubungkan kamar tidur utama, kamar tidur anak, serta selasar dengan ruang keluarga di lantai satu, sementara letak void kedua menghubungkan dua kamar tidur anak, juga selasar dengan taman yang juga berada di lantai satu. Keberadaan void untuk penghawaan alami ini juga cukup krusial mengingat sang anak juga memiliki gangguan pernapasan / asma. Tidak hanya itu, pada salah satu void juga dipasangkan jaring sebagai ekstensi ruang yang dapat dimanfaatkan sebagai area membaca maupun menonton film dengan bantuan projector. |
Tidak hanya menyelesaikan isu lahan yang terbatas, desain ini juga berupaya menjawab keinginan klien perihal gaya desain yang cenderung memiliki bentuk atap serupa rumah konvensional pada umumnya. Arsitek kemudian menangkap gagasan tersebut dengan mengembangkan bentuk atap menjadi geometri segitiga yang dimodifikasi menjadi lebih kontemporer. Bentuk atap segitiga kontemporer ini tidak hanya berpengaruh pada tampak bangunan saja, tetapi juga pada ruang-ruang di dalam di bawah atap tersebut. Ruang-ruang dalam bangunan ini memiliki tinggi langit-langit yang lebih tinggi dari rumah pada umumnya, sehingga ruangan menjadi terasa lebih luas dan dingin. |
DELUTION
Muhammad Egha,
Hezby Ryandi,
Fahmy Desrizal,
Indira Pramundita S,
Rendianto Agustinus
Defi Andri
DELUTION Build (Ex CRI)
Fernando Gomulya
Rumah Tinggal
Tanjung Duren, Jakarta Barat
DKI Jakarta
Indonesia
110 m2
195 m2
2017
2018
Selesai