ID EN

The Dial

THE DIAL adalah sebuah konsep interior desain yang diterapkan pada kantor Traveloka yang mencakup niansa Diagonal & Industrial. Perkembangan space kerja yang mengikuti zaman dan munculnya generasi millennial kini mulai sangat terasa impactnya. Sebagai kantor yang juga mempunyai kultur muda dan dinamis, Traveloka ingin menghadirkan sebuah ruang kerja yang  tidak monoton dan kaku bagi karyawannya.
Industrial Design pada kantor Traveloka ini didukung oleh beberapa material antara lain Plafond Ekspos, Pipa-pipa besi, dan Pengginaan warna acian. Industrial design dipilih juga karena faktor easy maintance
kesan fun dan tidak kaku, sehingga karyawan dapat bekerja dengan nyaman namun tetap bisa merasakan kesan formal dari sebuah kantor
Untuk mendukung hadirnya hal tersebut, maka arsitek memasukan gaya design industrial sehingga membuat dan menerapkan konsep utama yaitu Diagonal, dan beberapa konsep pendukung yaitu Pop Up, Collaborative Spot, dan penerapan Capsule room concept.

DIAGONAL
Sebagai kantor yang memiliki karyawan muda dan dinamis, arsitek mencoba untuk menghadirkan suasana yang tidak monoton dengan cara pemilihin konsep utama yaitu ‘Diagonal’
Konsep Diagonal ini diaplikasikan denan menerapkan pola diagonal pada element kantor. Pola ini diaplikasikan pada penerapan flooring, penataan meja, pattern dinding, hingga pada plafond

POP UP
Konsep Industrial Design yang kental dengan warna-warna monokrom. Namun untuk membuat kesan fun dan tidak kaku dan mendukung konsep Diagonal arsitek menerapkan konsep ‘Pop Up’ pada penggunaan warna di dalam kantor yang tidak lepas dengan identitas dari Traveloka itu sendiri.
Warna yang digunakan untuk area kantor sendiri adalah perpaduan warna Kuning, Orange, dan Biru. Namun ada perbedaan penggunaan warna pada ruangan bagian tekhnis. Pada ruangan ini dikarenakan banyaknya karyawan pria, arsitek mencoba menghadirkan sisi maskulin dengan penggunaan warna monochrome
Selain itu, ‘Pantry’ juga memiliki warna yang berbeda dari ruangan kerja namun memiliki konsep yang sama yaitu Diagonal. Hal ini sengaja diterapkan agar  ‘pantry’ menjadi tempat yang lebih santai dan menghadirkan suasana baru diluar suasana ruang kerja

COLLABORATIVE SPOT
Spot collaborative di kantor ini banyak sekali di sediakan agar mendukung kegiatan kantor yang tidak lagi kaku,banyak sekali fasilitas atau spot yang dapat dijadikan area diskusi santai yang tersebar di berbagai bagian kantor.
Penggunaan sofa-sofa informal untuk meeting yang berjumlah cukup banyak juga mendukung konsep Collaborative Spot ini.
Selain itu dinamisnya karyawan di kantor ini, arsitek memutuskan untuk menerapkan desain open office agar komunikasi dapat dilakukan dengan mudah oleh para karyawan. Selain itu penggunaan open office juga bertujuan mensiasati agar kantor terlihat lebih luas dan lega. Konsep ini diaplikasikan dengan meminimalisir penggunaan sekat di dalam kantor.
Untuk beberapa bagian yang mengharuskan adanya sekat, arsitek mensiasati dengan penggunaan kaca transparan.

CAPSULE ROOM
Di era sekarang karyawan dituntut untuk dinamis dalam bekerja, sehingga adanya kekhawatiran kurangnya waktu ishtirahat dan bersantai dari karyawan yang akan mempengaruhi kualitas kerja karyawan itu sendiri.
Berangkat dari situlah klien ingin mencoba menghadirkan kenyamanan untuk karyawannya dengan cara  menghadirkan ‘Napping Bed’
Untuk membuat konsep napping bed tersebut terasa nyaman dan private, arsitek mendesain napping bed dengan konsep ‘Capsule Room’ Sehingga karyawan dapat menikmati waktu santai atau berishtirahat dengan nyaman dan tanpa terganggu, serta private.

  • ARSITEK

    DELUTION

  • DESAIN ARSITEK

    Muhammad Egha,
    Hezby Ryandi,
    Fahmy Desrizal,
    Kevin Varaby

  • FOTOGRAFER

    Fernando Gomulya

  • TIPE PROYEK

    Ruang Kantor

  • LOKASI

    Wisma 77 Slipi, Jakarta Barat

  • PROVINSI

    DKI Jakarta

  • NEGARA

    Indonesia

  • LUAS BANGUNAN

    700 m2

  • PROYEK MULAI

    2018

  • PROYEK SELESAI

    2019

  • FASE PROYEK

    Selesai

Unduh Buku Panduan Proyek 360° Tur Back to Project