NAVEL HOUSE yang berarti Narrow-Travel, adalah konsep rumah tinggal yang berasal dari analogi lahan yang sempit serta hobi dari klien yang memiliki kegemaran untuk melakukan perjalanan ke berbagai daerah sebagai aktivitas liburan maupun pekerjaannya sendiri.
Konsep multi massa bangunan Arsitek usung untuk menganalogikan sebuah perjalanan yang dilakukan saat traveling dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Terdapat satu massa bangunan utama yang berperan sebagai developing space (lantai 1-ruang keluarga), solitary space (lantai 2-ruang tidur dan kamar mandi utama) & growth space (lantai 3-ruang hobi : fotografi, area bermain game dan menonton film) bagi penghuni utama atau klien ini sendiri. Dari massa bangunan utama tersebut, penghuni dapat melakukan perjalanan ke massa bangunan atau ruang lainnya yang terhubung oleh koridor. Terdapat empat massa bangunan lainnya, massa A adalah ruang tidur dan kamar mandi asisten di lantai 1 serta balkon di lantai 2, massa B adalah dapur, area breakfast pada lantai 1 dan shower area pada lantai 2, massa C adalah area onsen pada lantai 1 dan kamar tidur anak pada lantai 2 kemudian massa D adalah area walk in closet pada lantai 1 dan ruang tidur anak pada lantai 2.
Massa-massa bangunan tersebut, memberikan pengalaman dan interaksi baru antara klien dengan anak-anaknya, asisten rumah tangga maupun rekan-rekannya (gambaran pengalaman baru kita dapatkan saat bertemu orang lain ataupun tempat baru dalam perjalanan kita). Selain dari konsep analogi, Arsitek juga menerapkan konsep pencahayaan dan penghawaan alami yang coba dimasukkan melalui bukaan-bukaan pada setiap ruangan dan skylight bermaterialkan kaca yang juga berfungsi sebagai koridor penghubung pada lantai 2. Dari segi material, untuk menciptakan pengalaman ruang beragam layaknya pengalaman ber-traveling kami memadukan beberapa yang berbeda seperti batu split dan batu pebble putih pada area-area koridor dan balkon, semen ekspos, kayu dan juga keramik setiap massa bangunannya.
Sementara itu, pada bagian fasadnya sendiri Arsitek bereksplorasi menciptakan bentuk trapesium terbalik dengan 2 orientasi massa bangunan dan material yang berbeda jika dilihat dari depan. Penggambaran dari bentuk trapesium ini merupakan bentuk analogi dari konsep massa bangunan utama yaitu area tumbuh dan berkembang bagi penghuni (klien utama). Sementara dari perbedaan 2 orientasi massa dan material bangunan merupakan sebuah gambaran dari keragaman pengalaman yang dapat dialami saat melakukan traveling.
DELUTION
Muhammad Egha,
Hezby Ryandi,
Fahmy Desrizal,
Bennedictus Donny M,
Indira Pramundita,
Fariz Hadyan W
Muhammad Egha,
Farhan Afifi,
Macfud, Sayyid,
Dydy Krisnanto,
Murdifin,
Rinto,
Yona,
Defi Andri
DELUTION Build (Ex CRI)
Rumah Tinggal
Kelapa Gading, Jakarta Utara
DKI Jakarta
Indonesia
120 m2
201 m2
2019
Dalam Proses