Sebagai seseorang yang bekerja di industry kreatif, klien menginginkan desain rumah yang unik dan secara karakter tetap merepresentasikan penghuninya. Karakter yang kemudian disepakati cukup menonjol untuk dikembangkan kemudian muncul dari hobi sang anak terhadap labirin. Demi memfasilitasi aktivitas bermain dan hobi sang anak, klien akhirnya sepakat bahwa pengolahan desain rumah ini nantinya harus bisa mewadahi hal tersebut sehingga menginspirasi arsitek untuk mengusung konsep LABYRINTH
Dengan ukuran lahan yang cukup luas namun memanjang, arsitek mengolah desain dengan membagi massa bangunan menjadi beberapa massa terpisah. Pembagian tersebut berangkat dari penzonaan berdasarkan fungsi pada masing-masing massa bangunan diantaranya adalah bangunan utama yang terdiri dari ruang komunal, kamar-kamar tidur beserta kamar mandinya, bangunan khusus untuk dapur, bangunan untuk area servis dan bangunan yang disediakan untuk bisnis pakaian yang dijalani oleh klien. Susunan pembagian massa itu sendiri terbagi dengan memposisikan zona bisnis pada sisi terluar lahan, area rumah tinggal di sisi tengah dan area servis pada sisi belakang lahan, sementara lahan sisa di antara bangunan-bangunan tersebut kemudian dikembangkan menjadi taman labirin.
Konsep labirin itu sendiri dapat terlihat dari permainan pengalaman ruang yang didesain berkelok-kelok bahkan dimulai dari area entrance. Pemilik rumah maupun tamu akan melewati taman labirin yang akan mengarahkan mereka dari bangunan satu ke lainnya. Arsitek kemudian tidak hanya mentreatment konsep labirin pada layout pembagian bangunan dan pengolahan lanskapnya, tetapi juga bagaimana menyatukan bangunan dengan lanskap labirin di sekelilingnya.
Taman labirin didesain hijau terbentuk dari tanaman teh-tehan yang dirancang serupa pagar dengan susunan acak sehingga membentuk koridor-koridor labirin. Desain massa bangunan sendiri kemudian dibuat sederhana dengan bentuk boks-boks bergaris tegas. Sementara untuk mengkamuflasekan bangunan supaya menyatu dengan taman labirin di sekelilingnya, arsitek merancang selubung bangunan dengan konsep unfinished material yang kemudian akan ditumbuhi tanaman merambat yang ke depannya akan mengcover seluruh selubung bangunan tersebut. Seperti bagaimana konsep taman labirin yang mengajak user untuk berproses menikmati pengalaman dari ruang satu ke lainnya, keberadaan tanaman rambat yang menyelubungi bangunan juga akan menghadirkan kesan bagaimana bangunan ini akan tampak berbeda dari waktu ke waktu dilihat dari proses merambatnya tanaman tersebut.
DELUTION
Muhammad Egha,
Hezby Ryandi,
Fahmy Desrizal,
Indira Pramundita S,
Naufal Ryandi
Fernando Gomulya
Rumah Tinggal
Jakarta Timur
DKI Jakarta
Indonesia
458 m2
250 m2
2017
Dalam Proses