Perhatian yang besar terhadap detail dan kebersihan membuat klien terganggu ketika dalam proses pencarian rumah tinggalnya beliau menemukan garis-garis konstruksi maupun finishing yang tidak siku maupun tidak rapi. Klien menyampaikan bahwa hanya dengan melihat ketidakrapihan tersebut dapat membuatnya secara psikologis tidak nyaman hingga dalam jangka waktu yang lama. Berawal dari keinginan untuk mencari solusi dari masalah tersebutlah kemudian klien akhirnya memutuskan untuk menghire arsitek.
Isu psikologis yang dimiliki oleh klien ini akhirnya dikembangkan menjadi konsep oleh arsitek, dimana dalam desain rumah tinggal ini titik-titik pertemuan dinding dibuat curvey atau melengkung untuk menghindari terjadinya pertemuan tidak rapi dalam pekerjaan konstruksi, Konsep ini dinamakan FILLOME yang Berarti Fillet-Home. Titik-titik pertemuan yang dibuat melengkung ini juga bersifat memudahkan user dalam membersihkan ruangan dan menghindari keberadaan kotoran-kotoran yang tertinggal dalam proses pembersihan. Detail curvey ini kemudian direpetisi ke seluruh ruangan untuk memperkuat karakter desain pada bangunan ini.
Sebagai seseorang yang dalam pekerjaannya cukup sering bertugas ke luar negeri dalam waktu yang lama, klien menginginkan ruang-ruang di rumahnya tidak lembab dan pengap meskipun ditinggalkan kosong dalam waktu yang lama. Hal tersebut terkait dengan kualitas pencahayaan dan penghawaan yang baik ke dalam ruangan. Menjawab isu tersebut, layout rumah tinggal ini didesain terbagi oleh dua taman tengah yang berfungsi untuk memfasilitasi terciptanya kualitas ruang dalam yang baik, sekaligus sebagai elemen hijau dan view untuk ruang-ruang yang bersandingan dengan taman tersebut.
DELUTION
Muhammad Egha,
Hezby Ryandi,
Fahmy Desrizal,
Indira Pramundita S,
Kevin Varaby
Muhammad Egha,
Defi Andri,
Farhan Afifi,
Macfud
DELUTION Build (Ex CRI)
Rumah Tinggal
Bintaro, Tangerang Selatan
Banten
Indonesia
163 m2
180 m2
2018
2020
Selesai