CLEAVE (Clear Wave) adalah sebuah konsep desain yang diterapkan pada Stuja Coffee Bali. Stuja Coffee Bali merupakan sebuah brand café kedua yang dibuka setelah Stuja Café Jakarta. Stuja Coffee Bali mencoba membawa konsep “Lokalitas Bali”. Beberapa unsur yang mengandung unsur lokalitas bali yang sangat kental antara lain Bening & Murni, Ombak, serta Angin. Unsur-unsur tersebut kemudian diaplikasikan oleh desainer kedalam beberapa bentuk. Unsur bening dan murni sangat kental dengan lokalitas bali, dimana bali dikelilingi oleh “air” yang menjadi daya Tarik tersendiri. Konsep bening dipalikasikan oleh desainer ke dalam sebuah fasad dan atap berbentuk persegi. Menggunakan material  polykarbonat bening, fasad berbentuk persegi tersebut terlihat transparant jika dilihat. Transparantnya fasad menggambarkan unsur air yang jernih yang merupakan ciri local dari Bali. Tidak hanya itu, hampir di semua area penerapan transparant juga diaplikasikan. Unsur murni yang  kental dengan bali diaplikasikan desainer dengan menerapkan tone warna putih pada bangunan yang sangat kental dengan kesan kemurnian

Unsur ombak yang kental dengan lokalitas Bali di aplikasikan kedalam ceiling yang ada di area indoor. Ceiling didesain berbentuk potongan trapezium yang tersusun bertumpuh sehingga menggambarkan bentuk ombak yang menggulung. Unsur Angin juga tidak bisa lepas dari kelokalan bali yang sangat khas. Penggambaran angin yang sejuk diaplikasikan melalui banyaknya bukaan yang ada pada Stuja Coffee Bali ini. Bukaan besar sengaja diperbanyak dan mengelilingi area agar sirkulasi udara dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan kualitas udara yang baik

Selain lokalitas Bali, desainer juga mencoba mengaplikasikan konsep sustainable material untuk mendukung campaign “Kopi Untuk Bumi” dari Stuja Coffee. Sustainaible material ini diaplikasikan dengan cara penggunaan material bekas petikemas untuk meja dan area bar. Selain itu, sustainable material juga desainer aplikasikan dengan penggunaan existing furniture yang dimanfaatkan kembali