ID EN

Boxel

Konsep BOXEL diangkat dari bentuk massa yang merupakan Box dicampur Pixel (Kotak-kotak kecil). Berawal dari Hobby ber-Urban Farming, Klien berharap rumahnya akan menjadi rumah mandiri yang bisa memenuhi kebutuhannya sendiri khususnya pada bidang pangan. Memiliki halaman yang luas, area lahan tidak terbangun akhirnya dikembangkan menjadi kebun tanaman pemasok kebutuhan pangan bagi penghuni rumah tersebut. 

Pemanfaatan area halaman sebagai kebun tanaman bahan pangan tidak hanya berfungsi untuk mendukung hobi kuliner klien, tetapi juga untuk mendukung aktivitas user pada bangunan utama. Berdasarkan brief dari klien, rumah ini akan dikembangkan menjadi rumah keluarga dimana rumah ini akan menjadi pusat berkumpulnya kedua orangtua serta saudara-saudara klien khususnya di hari-hari special. Berdiri di lahan yang cukup luas dengan pemanfaatan sisa lahan sebagai area perkebunan, arsitek kemudian mengembangkan desain bangunan rumah ini menjadi beberapa zonasi di antaranya zona public yang akan dimanfaatkan sebagai pusat area komunal, zona private yang terdiri dari ruang-ruang kamar tidur, kemudian zona semi public yang dari ruang-ruang pendukung seperti mushola dan ruang audio visual, serta zona pendukung lain seperti area servis dan garasi. Zona-zona tersebut dihubungkan oleh satu ruang antara yang berfungsi juga sebagai foyer. Pembagian zona tersebut kemudian tidak hanya berpengaruh pada layout bangunan tetapi juga tampilan massa bangunan yang tampak seperti beberapa bangunan terpisah.

Bentuk massa yang seperti bangunan terpisah ini bukan tanpa alasan. Desain dibuat dengan perbedaan ketinggian pada masing-masing massa sesuai zonasinya supaya tampak lebih dinamis. Selain itu, arah bukaan juga lebih di arahkan ke area taman samping dan belakang sehingga tampak depan bangunan terlihat lebih solid. Hal tersebut dimaksudkan untuk memperkuat konsep urban farming dimana bangunan akan tampak seperti tumpukan bebatuan jika disandingkan dengan kebun di sekelilingnya. Konsep visual tersebut juga didukung dengan finishing selubung luar bangunan yang berupa material semen kamprot kasar (unfinished material) sehingga semakin memperkuat karakter desain pada konsep ini.

  • ARSITEK

    DELUTION

  • DESAIN ARSITEK

    Muhammad Egha, Hezby Ryandi, Fahmy Desrizal, Indira Pramundita S, Naufal Ryandi, Yosoa Hendra

  • TIM TEKNIS

    Nando Rimaldi

  • TIPE PROYEK

    Rumah Tinggal

  • LOKASI

    Cipayung, Jakarta Timur

  • PROVINSI

    DKI Jakarta

  • NEGARA

    Indonesia

  • LUAS AREA

    560 m2

  • LUAS BANGUNAN

    420 m2

  • PROYEK MULAI

    2017

  • FASE PROYEK

    Proposal

Unduh Buku Panduan Proyek 360° Tur Back to Project