Keinginan klien untuk memiliki rumah yang homey, hangat dan memiliki halaman yang cukup luas seperti tempat mereka menghabiskan masa kecilnya pada rumah di pedesaan Jawa, menggiring arsitek untuk mengembangkan konsep rumah ini. Bangunan vernacular Jawa pada umumnya merepresentasikan bagaimana budaya dan gaya hidup masyarakat Jawa yang salah satunya adalah rendah hati dan sederhana. Hal tersebut kemudian dikembangkan oleh arsitek menjadi konsep rumah merunduk pada desain ini.
Konsep rumah merunduk (BOW HOUSE) ini diimplementasikan oleh arsitek dengan membuat desain rumah dengan bentuk atap menjulur rendah ke bawah. Bentukan atap yang sekaligus berfungsi sebagai tampak muka depan bangunan ini juga dibuat berundak untuk menyembunyikan keberadaan lantai dua pada bangunan sehingga memberi kesan bahwa ketinggian bangunan ini hanya satu lantai saja. Disamping itu, bentuk atap yang rendah juga membentuk pengalaman ruang pada entrance yang tidak mengintimidasi dan memberi kesan menyambut dengan hangat.
Kesan hangat dan homey pada rumah ini juga ditegaskan dari pemilihan material bangunan yang didominasi dengan unsur warna coklat dan tone kayu. Suasana ruang tersebut juga didukung dengan keberadaan taman samping yang cukup luas dan asri. Dua unsur alam yang berdampingan tersebut, ditambah dengan layout ruang yang dibuat lebih terbuka dan minim sekat ini merupakan salah satu bentuk upaya arsitek untuk membangun kembali ingatan pemilik rumah tentang huniannya di masa kecil dulu.
DELUTION
Muhammad Egha, Hezby Ryandi, Fahmy Desrizal, Indira Pramundita S, Fariz Hadyan W
Muhammad Egha, Defi Andri, Farhan Afifi, Macfud, Dydy Krisnanto, Murdifin
DELUTION Build (Ex CRI)
Fernando Gomulya
Rumah Tinggal
Petukangan, Jakarta Selatan
DKI Jakarta
Indonesia
140 m2
176 m2
2018
2021
Selesai